"Saeeeel! Ayo, sini!" teriak
Witri. Titik-titik air menghujani tubuhnya yang hanya berbalut t-shirt dan celana jeans. Wajahnya tengadah,
merasakan tiap tetes air yang menerpa. Tak jauh di hadapannya, seorang lelaki
tersenyum simpul.
"Jangan kelamaan, nanti kamu
sakit." tegurnya. Yang ditegur hanya tertawa-tawa sambil menari-nari
dibawah hujan air yang mengalir dari tanaman merambat.
"Witri, ngadep sini
deh. Aku fotoin, ya." Sael merogoh tasnya, mencari sebuah kamera
profesional dengan lensa yang tak begitu besar, mengutak-atiknya sebentar,
kemudian menyorotkannya ke arah Witri yang tengah asyik bermain air.
"Tumben kamu mau fotoin aku pas lagi
cantik, biasanya pas lagi jelek." Titik-titik air masih membasahi tubuh
Witri. Sepertinya ia enggan berpisah dengan kenikmatan alam yang menakjubkan
itu.
“Gak ah, kamu cantik terus kok.”
“Gombal.” Percikan air menerpa wajah Sael.
“Tapi suka kan?” goda Sael. Percikan air
kembali membasahi wajahnya. “Kok kamu jadi suka nyiram aku, sih?”
“Kok kamu jadi suka ngegombal, sih?” Sael
tertawa. Tangannya tersuruk dibalik celana denim hitamnya. “Udahan dong, main airnya.
Kamu kesini dulu deh.” Sael menghampiri Witri, menariknya keluar dari guyuran air
terjun. Keindahan alam Air Terjun Benang Kelambu memancarkan binar hijau yang
romantis.
“Ada apa?” Degup jantung Witri
berlompatan. Ada kupu-kupu yang menari di perutnya.
“Buat kamu.” Seuntai kalung menjuntai di
tangan Sael. Witri terperangah. Kalung berbandul hati dengan sayap kecil itu
berpindah ke lehernya. “Itu hati aku. Dijagain ya, kalo gak dijagain ntar
hatinya terbang.”
“Gombal.” Witri memainkan bandul kalung
yang sudah bertengger di lehernya. Kupu-kupu semakin giat menari di perutnya. “Makasih,
ya.”
“Wit, bengong aja.” Lamunan Witri buyar. Fania,
teman satu kuliahnya sudah berdiri di belakangnya. “Hayuk ah, yang lain mau ke
Air Terjun Benang Stokel. Ikut ga?”
“Engga deh, Fan. Aku disini aja. Benang
Kelambu terlalu menggoda nih.” Fania hanya mengangguk, kemudian meninggalkannya
sendiri ditengah deburan air yang terasa halus di telinga. Witri memainkan
bandul hati pada kalungnya. Sael, cepat
pulang.
memenuhi challenge Lombok Flash Fiction dari @momo_DM dan @WangiMS
setting: Air Terjun Benang Kelambu, Lombok Tengah
Padang, 29 Juni 2012. 23:45
304 kata
Buat abang Irfan Sael Perdana Putra dan kakak ipar Witri :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar, kritik, dan saran yang membangun. Terima kasih.